Minggu, 27 September 2015

Identifikasi Perangkat Lunak

Perangkat Lunak yang Digunakan pada Sistem Informasi
Identifikasi Perangkat Lunak
Secara sederhana, perangkat lunak (software) didefinisikan
sebagai perangkat di dalam komputer yang tidak dapat dijamah secara fisik
dan hanya dapat dimanfaatkan dengan bantuan sebuah alat, yaitu
kumpulan perangkat keras komputer. Secara kompleks, Perangkat Lunak
merupakan kumpulan perintah-perintah yang tersimpan di dalam perangkat
keras, khususnya media penyimpan, yang tersusun secara terstruktur dan
menjadi panduan bagi komputer untuk melakukan proses pengolahan data.
Pengelompokan Perangkat Lunak berdasarkan Fungsinya
Pembagian kelompok Software berdasarkan fungsinya:
contoh Sistem Operasi:
1. Seluruh turunan UNIX; Linux, BSD, Solaris, MacOS, Belenix dll.
a) Linux, dengan distro-distro; RedHat, Knoppix, SuSE, Ubuntu dll.
b) BSD, dengan variasi-variasi; FreeBSD, OpenBSD, NetBSD dll.
2. Produk-produk Microsoft; MS-DOS, MS Windows (1.0, 2.0, 3.0, 3.11,
95, 98, 98SE, ME, 2000, XP, Longhorn, Vista dst), dll.
KTSP Standar Isi 2006 – Berbasis FOSS 9
Indikator Pencapaian:
Memahami pengertian
perangkat lunak
Mengenal beberapa
kelompok perangkat
lunak beserta fungsinya
Menggunakan perintahperintah
dasar
perangkat lunak
b) Utility Program
Merupakan Program yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja
komputer seperti Antivirus (Norton family, McAfee, Norman dll),
pembagi partisi (FDISK, Partition Magic), peringkas file (WinRAR,
WinZIP dll) dll.
c) Programming Language
Merupakan sebuah program yang berguna untuk menghasilkan program
aplikasi lainnya, Terdapat dua macam programming software;
· Low-Level Language: Bahasa biner, Bahasa Assembly.
· High-Level Language: C++, Java, Visual Basic, Pascal, dll.

admin minta maaf jika post kali ini sedikit, semoga bermanfaat.
  TERIMAKASIH


http://dyananyun.blogspot.co.id/2009/12/identifikasi-perangkat-lunak.html

Rabu, 16 September 2015

SEJARAH,PENEMU DAN PERKEMBANGAN RADIO

    Tugas perkembangan teknologi komunikasi 

BAB I
PEDAHULUAN
 
    A.    Latar Belakang
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
    B.    Rumusan Masalah
Masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah tentang sejarah, tokoh-tokoh yang berperan penting dalam penemuan dan perkembangan radio baik di dunia maupun di indonesia.
    C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang sejarah perkembangan radio serta tokoh-tokoh yang berperan dalam penemuan radio pertama kali dan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah perkembangan teknologi komunikasi.
 BAB II
PEMBAHASAN
             Doeloe                                             Sekarang
 
A.    Sejarah Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
 B.    Sejarah dan Peran Para Ilmuwan Dalam Penemuan Radio
   a.       Peran Joseph Henry
Awal 1800-an secara terpisah Joseph Henry, profesor dari Pinceton University, dan fisikawan Inggris Michael Faraday mengembangkan teori induksi. Percobaan mereka terhadap elektromagnet membuktikan arus listrik di sebatang kawat dapat menimbulkan arus di batang kawat lain, meski keduanya tidak berhubungan.
   b.      Peran James Clerk Maxwel
Pada tahun 1860, Duke of Devonshire menghadiahkan sebuah institut riset
baru dalam bidang eksperimental kepada Universitas Camridge dan James Clerk
Maxwel terpilih sebagai ketua pertama. Laboratorium itu disebut Cavendish.  Dari hasil penelitian nya, Maxwel kemudian menghasilkan sebuah teori yang
mengatakan bahwa gelombang elektromaknetis merambat dari ujung yang satu ke ujung yang lain dengan kecepatan cahaya. Ketika gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada induktor, kedua bola pada celah ressonator dihubungkan dengan bunga api. Untuk pertama kalinya gelombang elektro magnetis telah dibuat secara sistematis. Namun demikian, tidak semua ahli dan ilmuan yang percaya akan teori yang dikemukakan oleh Maxwel tersebut. Baru setelah sepuluh tahun Maxwel meninggal dunia, teori nya dibuktikan kebenarananya oleh seorang ahli fisika bangsa Jerman, Heinrich Hertz.  Pada tahun 1887, Hertz menyusun suatu mesin induksi di salah satu sudut laboratoriumnya. Di sudut lainya, ia membuat suatu resonator, yang terbuat dari cincin kawat konduktor yang berbentuk bola dengan jarak celah kira-kira beberapa milimeter. (Onong Uchjana, 146-147).
   c.       Peran David E. Hughes
Sebelumnya Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
   d.      Peran Guglielmo Marconi
Baru kemudian Guglielmo Marconi pada 1895, berhasil mengirim sinyal komunikasi radio dengan gelombang elektromagnet sejauh 1,5 km. Tahun 1901, sinyal dari perangkat radio Marconi mampu melintasi Samudera Atlantik dari Inggris ke Newfoundland, Kanada dan dunia inovasi radio mencatat nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio. Dia lahir di Bologna, Italia, 25 April 1874. Sejak kecil ia sudah tertarik dengan kerja Maxwell, Hertz, Righi, sampai Lodge. Dalam usia 21 tahun, ia membuat laboratorium di rumah ayahnya, di Pontecchio dan mengadakan penelitian soal gelombang radio "Gelombang Hertzian" untuk mengirim sinyal telegraf. Ia sudah berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2 km. Pada tahun 1896 Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Kepala Dinas Pos Inggris William Preece terkesan akan kemampuan radio ciptaannya di dataran Salisbury dan kemudian menyeberangi Bristol Chanel. Marconi akhirnya mendirikan perusahaan The Wireless Telegraph & Signal Company Limited pada 1897, yang kemudian diubah jadi Marconi's Wireless Telegraph Company Limited. Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla. Dalam dua tahun ia sudah membangun radio antara Prancis - Inggris dan Amerika - Inggris. Selama satu dekade hingga 1912 ia mematenkan sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem radio yang diciptakannya. Pada tahun 1909 ia mendapat Nobel bidang fisika. Pada 1914 Marconi dipanggil masuk ke Angkatan Bersenjata Italia. Ia menjadi diplomat Italia ke Amerika 1917. Setelah tidak lagi menjadi bagian pemerintah Italia ia kembali ke laboratorium. Tahun 1935 ia kembali ke laboratorium dan mendemonstrasikan temuan terbarunya yaitu Radar. Pada 20 Juli 1937, Marconi meninggal di Roma.
   e.       Peran Reginald Aubrey Fessenden
Namun dibalik semua ketenaran Marconi sebagai Penemu Radio, fisikawan kelahiran Kanada Reginald A. Fessenden-lah yang pertama kali mentransmisikan suara manusia via radio ketika pada 1906, ia berbica melalui radio dari Brant Rock, Massachusetts, AS, kepada kapal-kapal di lepas pantai Samudera Atlantik. Sejak itu radio terus berkembang makin sempurna, didukung oleh pelbagai temuan secara bertahap. Reginald Aubrey Fessenden (1866-1932) adalah penemu radio (1906), ahli fisika Amerika Serikat, insinyur, guru besar, dan penemu. Fessenden lahir di Bolton Timur, Quebec, Kanada, pada tanggal 6 Oktober 1866 dan meninggal pada 22 Juli 1932 pada usia 65 tahun di Kepulauan Bermuda, kira-kira 1000 kilometer sebelah tenggara New York. Sesudah Edison, Fessenden adalah orang yang paling banyak penemuannya di dunia. Edison membuat 3000 penemuan. Fessenden membuat 500 penemuan, antara lain : alternator, detektor, heterodin, fathometer, dan penggerak turbo listrik untuk kapal tempur.
Alternator adalah alat untuk membangkitkan listrik dan untuk menghasilkan arus bolak-balik. Alat ini memungkinkan terciptanya radio telepon. Detektor adalah alat untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Heterodin adalah alat untuk mengubah frekuensi radio hingga frekuensi itu mudah diatur dan dapat diperkuat.
Ia bersekolah di Trinity Collage di Port Hope, Ontario, dan di Bishop’s University di Lennoxville, Quebec. Kemudian ia jadi guru dan kepala sekolah di Whitney Institute. Disini ia mulai mengadakan eksperimen di bidang listrik dan kimia. Karena minatnya terhadap ilmu pengetahuan terapan makin besar, maka ia pindah ke New York. Ia berhenti jadi guru dan melamar pekerjaan pada Laboratorium Edison di Orange, New York. Lamarannya diterima. Ia diangkat jadi kepala bagian bidang kimia.
Pada tahun 1890 ia pindah kerja ke Perusahaan Listrik Westinghouse. Tapi dua tahun kemudian pekerjaan itu ditinggalkannya karena ia ingin jadi guru lagi. Selama delapan tahun (1892-1900), ia jadi guru besar pada Universitas Purdue dan Pitssburg. Tapi kemudian ia ingin mengadakan eksperimen lagi. Maka ditinggalkannya Universitas itu.
Eksperimennya berhasil. Ia mendirikan stasiun pemancar di Brant Rock, Massachusetts. Pada Hari Natal 24 Desember 1906, ia mengirimkan siaran radio yang pertama di dunia. Morse mengirimkan Kode Morse dengan kawat. Marconi mengirimkan Kode Morse tanpa kawat. Fessenden mengirimkan musik dan suara manusia tanpa kawat. Bell menemukan telepon. Dengan perkataan lain Marconi menemukan telegraf, Fessenden menemukan radio telepon. Itulah istilah yang dipakai pada waktu itu.
   f.       Peran John Ambrose Fleming
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Para ilmuwan mengembangkan tabung hampa udara yang bisa melacak dan memperkuat sinyal radio. Penemu AS Dr. Lee De Forest mematenkan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion) tahun 1907, yang kemudian menjadi elemen penting dalam penerimaan sinyal radio. Tabung Audion yang diberi nama tabung Lee De Forest ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Namun, gelombang yang dipancarkannya masih terlalu lemah.
   g.       Peran Edwin Howard Armstrong
Pada 1912 kemampuan penerimaan ini ditingkatkan lagi oleh Edwin Howard Armstrong yang menemukan penguat gelombang radio/radio amplifier. Alat ini bekerja menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien.
Amstrong, seorang ahli teknis penemu radio yang dilahirkan pada tanggal 18 Desember 1890 di New York City, Amerika Serikat (AS). Kepintaran dan keuletannya sudah tampak sejak kecil. Bahkan, ketika usianya baru menginjak 14 tahun, ia telah bercita-cita ingin menjadi seorang penemu. Saat ketika ia menginjak usia remaja, dia mulai mencoba menjadi tukang servis alat-alat rumah tangga tanpa kabel (nirkabel), dan ketika duduk di bangku SMA, dia telah mulai mengadakan uji coba dengan membuat tiang antena di depan rumahnya untuk mempelajari teknologi nirkabel yang kala itu sering mengalami gangguan. Dia dengan cepat dapat memahami permasalahan pada alat komunikasi tersebut. Ia juga dapat menemukan kelemahan sinyal pada penerima akhir transmisi komunikasi. Padahal, tidak ada cara lain untuk memperkuat tenaga pada pengiriman akhir.
Untuk mengembangkan pengetahuannya dalam bidang gelombang komunikasi, setelah tamat SMA, Amstrong masuk ke Universitas Columbia jurusan teknik. Di universitas itulah ia melanjutkan penelitiannya di bidang nirkabel. Pada tahun ketiga di Universitas Columbia, Armstrong memperkenalkan temuannya, berupa penguat gelombang radio pertama (radio amplifier). Radio sendiri sebenarnya sudah ditemukan terlebih dahulu oleh Lee De Forest yang menggunakan Tabung Audion yang diberi nama tabung Lee De Forest. Namun, gelombang yang dipancarkannya masih terlalu lemah.
Armstrong mempelajari cara kerja tabung Lee DeForest dan kemudian mendesain ulang dengan mengambil gelombang elektromagnetik yang datang dari sebuah transmisi radio dan dengan cepat memberi sinyal balik melalui tabung. Hanya sesaat, kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali per detik. Fenomena ini oleh Armstrong disebut dengan “regenerasi radio”, yang merupakan penemuan penting dan perlu saat radio pertama kali ada. Dengan pengembangan ini, para teknisi radio tidak memerlukan 20 ton generator lagi agar stasiun radio mereka mengudara. Desain sirkuit tunggal temuan Armstrong menjadi kunci kelangsungan gelombang transmiter yang menjadi inti operasional radio. Dan dia lulus sarjana teknik tahun 1913. Atas temuannya tersebut, Armstrong mematenkan ciptaannya dan memberi lisensinya pada Marconi Corporation tahun 1914.
Enam tahun kemudian, Westinghouse membeli hak paten Armstrong atas penerima superheterodyne, dan memulai kiprahnya menjadi stasiun radio pertama bernama KDKA di Pittsburgh. Mulailah radio menjadi sangat populer pada saat itu, mulai dari hiburan sampai berita penting, tidak ada yang tidak memakai jasa radio. Setelah itu, bermunculan terus gelombang radio lainnya. RCA (The Radio Corporation of America) segera membeli seluruh hak paten radio begitu juga radio lain ikut membelinya.
Setelah Perang Dunia I usai, Armstrong kembali ke Universitas Columbia dan bekerja sebagai profesor di universitas tersebut. Pada tahun 1923 dia menikah dengan Marion MacInnes, sekretaris dari Presiden RCA, David Sarnoff. Pada dekade tersebut dia terlibat dalam perang perusahaan dalam mengendalikan hak paten radio. Hal ini berlanjut hingga awal tahun 1930, dan Armstrong kalah di pengadilan. Meski demikian, dia terus melanjutkan penelitian untuk memecahkan masalah statistik radio. Ia berkesimpulan, hanya ada satu solusi agar karyanya yang telah dicuri orang bisa dihargai, yaitu merancang sistem yang sama sekali baru.
Berbagai penelitian pun terus dia lakukan untuk lebih menyempurnakan suara radio tersebut. Pada 1933 Amstrong memperkenalkan sistem radio FM (frequency modulation), yang memberi penerimaan jernih meskipun ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada. Sistem tersebut juga menyediakan sebuah gelombang tunggal membawa dua program radio dengan sekali angkut. Pengembangan ini disebut dengan multiplexing.
Mengenai perbedaan antara gelombang AM dan FM, bisa dijelaskan sebagai berikut. Sinyal suara tidak dapat terpancarkan langsung karena sinyal suara bukan gelombang elektromagnetik. Jika sinyal suara tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik sekalipun, berapa panjang antena yang dibutuhkan. Untuk dapat mengirimkan sinyal suara dengan lebih mudah, sinyal suara tersebut terlebih dahulu ditumpangkan pada sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal suara tersebut. Metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio disebut modulasi. Modulasi yang sering dipakai radio adalah modulasi amplitudo (AM – amplitude modulation) dan modulasi frekuensi (FM – frequency modulation)
Beda utama antara gelombang AM dengan FM adalah cara memodulasi suaranya. Gelombang FM mempunyai range tambahan sebesar plus 455 KHz. Jadi, jika ada frekeensi radio 88.00 FM, sebenarnya dia menggunakan frekuensi 88.00 MHz + 455 KHz. Mengapa ada tambahan 455 KHz? Nah, gelombang FM itu memodulasi suara secara digital. Jadi, gelombang suara audio itu dicacah secara digital sesuai frekuensi audio (batas ambang telinga antara 6 Hz – 20 KHz). Setelah dicacah secara digital (tambahan 455 KHz tadi, sebagai digital audio buffer), sinyal digital tsb. di-mix dengan gelombang radio (carrier) yang berfrekuensi 88.0 MHz tadi, kemudian dilempar ke udara terbuka. Bagaian yang penting dari sistem pemancar FM adalah antena, saluran transmisi, dan pemancar itu sendiri.
Untuk memperkenalkan temuannya pada dunia, pada tahun 1940 Armstrong mendapat izin untuk mendirikan stasiun radio FM pertama yang didirikan di Alpine, New Jersey. Berkat temuannya tersebut , pada 1941, Institut Franklin memberi penghargaan kepada Armstrong berupa medali Franklin, yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi komunitas ilmuwan. Kekalahannya dalam sengketa selama bertahun-tahun dengan perusahaan yang telah memanfaatkan hak ciptanya, tak berpengaruh terhadap pemberian medali Franklin tersebut.
Namun sungguh sangat disayangkan, Armstrong harus mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Sang penemu gelombang radio FM tersebut diketemukan mati bunuh diri di tahun 1954. Istrinya, Marion MacInnes, yang menjadi pewaris hasil temuan Armstrong melanjutkan perjuangan suaminya bertempur di persidangan dan memenangkan jutaan dolar. Atas kejernihan suara yang dihasilkannya di awal ’60-an, saluran FM mendominasi sistem radio, dan bahkan digunakan untuk komunikasi antara bumi dan luar angkasa oleh Badan Antariksa Nasional Amerika, NASA.
C.    Sejarah Perkembangan Penggunaan Radio
Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja.
   a.       Radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
   b.      Radio FM
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada jenis sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk.
Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun 1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong.
Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.
   c.       Radio internet
Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek (short wave), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada negara asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk memperluas jangkauan siarannya.
   d.      Radio satelit
Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar. Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.
Perangkat yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil. Pendengar harus berlangganan untuk dapat mendengarkan siaran radio. Meskipun begitu kualitas suara yang dihasilkan sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio konvensional. Selain itu sebagian besar isi siaran juga bebas iklan dan pendengar memiliki jauh lebih banyak pilihan kanal siaran (lebih dari 120 kanal).
Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio satelit di Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star. mbs fm suci manyar gresik.
   e.       Radio berdefinisi tinggi (HD Radio)
Radio yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi yang sama. Kualitas suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis. Namun untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal digital.
D.    Sejarah Radio di Indonesia
   a.       Radio Republik Indonesia.
Melalui situsnya dijelaskan bahwa RRI atau Radio Republik Indonesia secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman, Jalan Menteng Dalam, Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI.
Penghapusan Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan government owned radio ke arah Public Service Boradcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000.
Saat ini RRI memiliki 52 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke Luar Negeri dengan didukung oleh 8500 karyawan.
Kecuali di Jakarta, RRI di daerah hampir seluruhnya menyelenggarakan siaran dalam 3 program yaitu Programa daerah yang melayani segmen masyarakat yang luas sampai pedesaan, Programa Kota (Pro II) yang melayani masyarakat di perkotaan dan Programa III (Pro III) yang menyajikan Berita dan Informasi (News Chanel) kepada masyarakat luas. Di Stasiun Cabang Utama Jakarta terdapat 6 programa yaitu programa I untuk pendengar di Propinsi DKI Jakarta Usia Dewasa, Programa II untuk segment pendengar remaja dan pemuda di Jakarta, Programa III khusus berita dan Informasi, Programa IV Kebudayaan, Programa V untuk saluran Pendidikan dan Programa VI Musik Klasik dan Bahasa Asing. Sedangkan "Suara Indonesia" (Voice of Indonesia) menyelenggarakan siaran dalam 10 bahasa.
   b.      Sekilas Sejarah Amatir Radio di Indonesia
Kegiatan Amatir radio merupakan kegiatan orang-orang yang mempunyai hobby dalam bidang tehnik transmisi radio dan elektronika, kegiatan ini disahkan, diatur dan diawasi secara global baik oleh Badan-badan telekomunikasi international seperti ITU dan IARU maupun oleh badan telekomunikasi nasional disetiap negara. Oleh karena itu dalam melakukan kegiatannya mereka mempunyai dan berlandaskan KODE ETIK AMATIR RADIO.
Kegiatan amatir radio di Indonesia dimulai pada tahun 1930-an ketika Indonesia masih dalam jajahan Belanda atau Hindia Belanda. Sangat sedikit orang yang dipercaya oleh kekuasaan untuk memiliki izin amatir radio saat itu. Dua diantara mereka yang disebut-sebut sebagai pelopor adalah : Rubin Kain (YB1KW) yang izinnya didapat tahun 1932. Beliau telah meninggal pada tahun 1981. Yang kedua adalah B. Zulkarnaen (YB0AU) yang izinnya didapat pada tahun 1933. Beliau juga telah meninggal pada tahun 1984.
Semua aktifitas amatir radio dihentikan pada saat pendudukan Jepan dan Perang Dunia II, namun ada dari sebagian mereka yang tetap nekat beroperasi dibawah tanah untuk kepentingan Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tahun 1945, proklamasi kemerdekaan RI disiarkan ke seluruh dunia dengan menggunakan sebuah pemancar radio revolusioner yang dibuat sendiri oleh seorang amatir radio yang bernama Gunawan (YB0BD). Jasa YBoBD ini diakui oleh Pemerintah dan sebagai penghargaannya, pemancar radio buatan Gunawan tersebut di simpan di Museum Nasional Indonesia.
Selanjutnya, kegiatan amatir radio diselenggarakan kembali pada tahun 1945 sampai dengan 1949. Namun karena alasan keamanan dalam negeri, pada tahun 1950, pemerintah melarang kegiatan amatir radio hingga tahun 1967. Landasan pelarang itu adalah Undang-undang No. 5/1964 yang menegaskan hukuman yang sangat berat bagi mereka yang memiliki pemancar radio tanpa izin.
Pada tahun 1966, amatir radio memperjuangkan kepentingannya kepada pemerintah agar amatir radio dapat diselenggarakan kembali di Indonesia. Akhirnya, dengan Peraturan Pemerintah No. 21/1967, pemerintah mengizinkan kembali kegiatan amatir radio.
Melalui Konferensi Amatior Radio yang pertama pada tgl. 9 Juli 1969 di Jakarta, didirikan organisasi yang bernama Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI). Pada Munas ORARI tahun 1977, nama organisasi dirubah menjadi Organisasi Amatir Radio Indonesia dengan singkatan yang sama hingga sekerang.
Terbentuknya ORARI dapat dikatakan berawal di Jakarta dan Jawa Barat atau pulau Jawa pada umumnya dan diprakarsai oleh kegiatan aksi mahasiwa , pelajar dan kaum muda, diawal tahun 1965 sekelompok mahasiwa publistik yang tergabung dalam wadah KAMI membentuk radio siaran perjuangan bernama Radio Ampera, mulai saat itu juga bermunculanlah radio siaran lainya seperti Radio Fakultas Tehnik UI, Radio Angkatan Muda, Kayu Manis, Draba, dll.
Sudah tentu semua radio siaran itu merupakan siaran yang tak memiliki izin alias Radio gelap. Sadar karena semakin banyaknya radio siaran bermunculan yang memerlukan suatu koordinasi demi tercapainya perjuangan ORBA maka dibentuklah pada tahun 1966 oleh para mahasiwa suatu wadah yang diberi nama PARD (Persatuan Radio Amatir Djakarta) diantaranya terdapat nama-nama koordinatornya seperti Willy A Karamoy. Ismet Hadad, Rusdi Saleh, dll.
Di Bandung juga terbentuk PARB. Bagi anggota yang hanya berminat dalam bidang teknik wajib menempuh ujian tehnik dan bagi kelompok radio siaran disamping perlu adanya tehnisi yang telah di uji juga wajib menempuh ujian tehnik siaran dan publisistik. Setelah itu kesemuanya diberi callsign menggunakan prefix X, kode area 1 s/d 11 dan suffix 2 huruf sedangkan huruf suffix pertamanya mengidentifikasikan tingkat keterampilannya A s/d F seperti X6AM, X11CB dsb sedangkan untuk radio siaran diberi suffix 3 huruf.
Pada mulanya PARD merupakan wadah bagi para amatir radio dan sekaligus radio siaran . Sehingga pada saat itu secara salah masyarakat mengidentikan Radio amatir sebagai radio siaran non RRI. Karena adanya tingkatan keterampilan, PARD saat itu juga menyelenggarakan ujian kenaikan tingkat. Disamping itu terdapat juga para Amatir era 1945-1952 yang tergabung dalam PARI (Persatoean Amatir Repoeblik Indonesia 1950), diantaranya terdapat nama - nama , Soehodo †. (YBØAB), Dick Tamimi †. (YBØAC), Soehindrio (YBØAD), Agus Amanto † (YBØAE), B. Zulkarnaen †. (YBØAU), Koentojo † (YBØAV) dll. Diantara mereka ternyata ada juga yang menjadi anggota PARD seperti, (YBØAE) dan (YBØAU).
   c.       Radio Siaran Swasta
PRSSNI sebagai wadah organisasi radio swasta di Indonesia menuliskan bahwa keberadaan radio siaran di Indonesia, mempunyai hubungan erat dengan sejarah perjuangan bangsa, baik semasa penjajahan, masa perjuangan proklamasi kemerdekaan, maupun didalam dinamika perjalanan bangsa memperjuangkan kehidupan masyarakat yang demokratis, adil dan berkemakmuran.
Di zaman Penjajahan Belanda, radio siaran swasta yang dikelola warga asing menyiarkan program untuk kepentingan dagang, sedangkan radio siaran swasta yang dikelola pribumi menyiarkan program untuk memajukan kesenian, kebudayaan, disamping kepentingan pergerakan semangat kebangsaan. Ketika pendudukan Jepang tahun 1942, semua stasiun radio siaran dikuasai oleh pemerintah, programnya diarahkan pada propaganda perang Asia Timur Raya. Tapi setelah Jepang menyerah kepada Sekutu 14 Agustus 1945 para angkasawan pejuang menguasai Radio Siaran sehingga dapat mengumandangkan Teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia. Selanjutnya sejak proklamasi kemerdekaan RI sampai akhir masa pemerintahan Orde Lama tahun 1965, Radio Siaran hanya diselenggarakan oleh Pemerintah, dalam hal ini Radio Republik Indonesia atau RRI.
Secara defacto Radio siaran swasta nasional Indonesia tumbuh sebagai perkembangan profesionalisme “radio amatir” yang dimotori kaum muda diawal Orde baru tahun 1966; secara yuridis keberadaan radio siaran swasta diakui, dengan prasyarat, penyelenggaranya ber-Badan Hukum dan dapat menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah RI nomor 55 tahun 1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah, yang mengatur fungsi, hak, kewajiban dan tanggungjawab radio siaran, syarat-syarat penyelenggaraan, perizinan serta pengawasannya.
Berikut ini adalah daftar stasiun radio di provinsi Jawa Barat.

   a.       Bandung

     AM

§  RRI Bandung Pro-1 - AM 540
§  Radio Fajri - AM 1458 (Suara Kebangkitan Islam)
§  Bravo Medika Radio - AM 702
§  Radio Rodja Bandung - AM 1476 (Menebar Cahaya Sunnah)

     FM

§  87,7 FM - Hard Rock FM
§  88,1 FM - Radio Sonata
§  88,5 FM - Radio Mora
§  88,9 FM - Auto Radio
§  89,3 FM - Radio El Shinta
§  89,7 FM - Global FM
§  90,1 FM - Radio Zora FM
§  90,5 FM - Radio SKY
§  90,9 FM - Radio Lita FM
§  91,3 FM - Sindo Radio FM
§  91,7 FM - Radio CBL FM
§  92,1 FM - Bandung Suara Indah FM
§  92,5 FM - Maestro FM
§  92,9 FM - R FM
§  93,3 FM - Radio Walagri
§  93,7 FM - Radio Paramuda
§  94,1 FM - Qyu Radio
§  94,4 FM - Delta FM
§  95,2 FM - Bandung FM
§  95,6 FM - B Radio
§  96,0 FM - RRI Bandung Pro-2 FM
§  96,4 FM - FeMale Radio / Bobotoh FM
§  96,8 FM - Radio Kencana
§  97,2 FM - Radio Shinta Buana
§  97,6 FM - RRI
§  98,0 FM - Mayanada FM
§  98,4 FM - Prambors Radio
§  98,8 FM - Radio Raka FM
§  99,2 FM - Kids Radio
§  99.6 FM - Radio Dangdut Indonesia
§  100,0 FM - 99ers Radio
§  100,4 FM - KLCBS
§  100,7 FM - GRG Radio
§  101,1 FM - Radio MGT
§  101,3 FM - Monalisa FM
§  101,5 FM - Dahlia
§  101,9 FM - Cosmo
§  102,3 FM - Rase FM
§  102,7 FM - MQ FM
§  103,1 FM - Oz Radio
§  103,5 FM - Chevy
§  103,9 FM - Hits Radio
§  104,3 FM - U-FM
§  104,7 FM - Radio Rama
§  105,1 FM - I Radio
§  105,5 FM - Radio Garuda
§  105,9 FM - Radio Ardan
§  106,1 FM - eRKS FM Sumedang
§  106,3 FM - Urban Radio FM Bandung
§  106,7 FM - Radio Maraghita FM
§  107,1 FM - K-Lite FM
§  107,5 FM - PR FM
§  107,8 FM - Rakita FM
§  107,9 FM - Alfa FM

   b.      Bekasi

AM

§  Radio Duta Suara Parahyangan 1188 AM
§  Radio Swara cita Aditama 1368 AM
§  Radio Silaturahim 720 AM

FM

§  Gaya FM 93,60
§  M2 Radio FM 88,20
§  Radio Elgangga FM 100,3
§  Radio Dakta FM 107,00
§  Radio Gema Anissa FM 102,8 Cikarang
§  Radio Patriot 91.4 FM
§  Bee Radio 90,2 FM
§  One Center Radio 98,1 FM

   c.       Bogor

FM

§  FAJRI FM 99,3 (Suara Kebangkitan Islam)
§  Agri FM 107,7
§  R-ONE FM 97,70
§  Radio Kancah Irama Suara Indonesia FM 93,4
§  Radio Tegar Beriman (Pemerintah Kabupaten Cibinong) FM 95,3
§  Radio Ika Lesmana FM 100,1
§  Radio Citra Mega Swara (Megaswara FM) FM 100,8
§  Radio Keluarga Muslim (WADI FM) 102.0 FM
§  Radio Swara Irama Kusuma Sena (Radio Elpas) FM 103,6
§  Radio PUNCAK FM ( PT. Swara Lidya Sari ) FM 104,4
§  RRI Bogor Pro-2 FM 106,8
§  RRI Bogor Pro-3 FM 107,5
§  Mitra Carita 16, PT - Music City (MC): 107,5 FM
§  PT.Radio Taruna melati mandiri (DOS_Q RADIO):94,9 FM
§  Radio Nagaswara FM 99,7
§  77 Radio 92,2 FM
§  WinFM 95.7 FM
§  Cherryblack Radio 91,0 FM
§  Orentz Radio 90,6 FM
§  Sheba FM 87,8
§  Radio Mars 106,0 FM
§  Radio Alvo 106,4 FM

   d.      Ciamis

§  Radio Actari FM 96.6 Mhz
§  Radio MG FM 103.3
§  Radio Piss FM 102.4
§  Radio Pitaloka FM 88.3
§  Radio RIS FM 104.9 Mhz Pangandaran
§  Radio RJM FM 91.5 FM Pangandaran
§  Radio Gema Parahiyangan FM 98,5 MHz Ciamis
§  Radio Rudysta Fm 89'0 Mhz Ciamis

   e.       Cianjur

§  Tjandra FM 100.6 FM
§  Rama FM 99.4 FM
§  PAS Bio FM 106.1 FM
§  Cianjur FM 95.0 FM
§  BNT FM 102.1 FM Sukanagara
§  SKN FM Ciranjang
§  RBS 97.4Fm Tangeung
§  STRI 100.3 Fm Sindang Barang
§  Bintang FM Tanggeung
§  Megaswara FM 107,3

   f.       Cirebon

§  PILARadio 88.6 FM " Your Favorite Channel "
§  89.2 Cirebon Radio
§  G-Radio FM 99,6
§  Ci Radio FM 90.2
§  Kita FM 105.6
§  Prima Sonata FM
§  Radio Assunnah FM 92.3
§  DBFM 90,8
§  RRI Pro 2 FM 97,5
§  Nuansa FM 104,2
§  Gita Suara FM 99,1
§  Swara Mulya Afrindo Rekatama FM 95,9
§  Sindang Kasih 103,6 FM
§  87.6 Dairi Fm
§  95,7 Nagaswara FM
§  106,5 Way FM 

   g.       Garut

§  Radio AHRS FM 107.1
§  Radio Swara Indah Trans Organizer (INTRO 90,7 FM)
§  Radio Geulis Gema Andyta (GITA FM 95,8 )
§  Radio Satria Bahana Swara (Satria 106.5 )
§  Radio Gstar 90.5
§  Radio Reks 103.7
§  Radio Mentari 97.0
§  Radio Best 102.5
§  Radio Komunitas Pendidikan SMAN 9 GARUT (e radio 107.7)
§  Radio Antares FM
§  Radio Tri FM 91,9

   h.      Indramayu

§  97,3 Indramayu FM
§  98,9 Alwaish Radio
§  KC-10 87,9 FM
§  Cinde FM 101,3
§  Radio Prima FM 95,8 Indramayu
§  MG FM 97,8
    i.        Karawang
§  Radio Siaran Pemerintah Daerah (Radio Pangkal Perjuangan FM 104.0 )
§  Radio Siaran Pemerintah Daerah (Radio Pangkal Perjuangan AM 1475 )
§  Radio Pelopor Putra Bangsa FM 97.35
§  Radio Duta Suara Karawang FM 103.2
§  Radio Aksi Rasisonia FM 99.6
§  Be Radio FM 102.8
§  Radio Adyasamudra Cikampek FM 105.2
§  Radio Lazuardi Cikampek FM 94.00
§  Radio Gema Proklamasi Rengsdengklok FM 100.1
§  Radio Flamboyan Karawang FM 89.4

    j.       Kendal

FM

§  Radio RSPK FM 93.0
§  Radio BOS FM 93.9
§  Radio Citra FM 99.7
§  Radio Rona Puspita FM 100.6
§  Radio Sahara FM 106.4

AM

§  Pesona Bahari 99.0
   k.      Sukabumi
§  Elmitra Radio 95 FM
§  Radio Kiwari FM 95,4
§  Radio Megaswara FM 96,0
§  Radio Airlangga FM 99,0
§  Radio Agribisnis dan Wirausaha Caraka Buana Suara - CBSNFM 107,7
§  radio Dian cicurug FM 90.2
§  Radio Dian Palabuhanratu 91.5 FM
§  Radio Bestari 93.0 FM
§  Radio Suara Pulo Air 89,5 FM
§  Radio Peradaban FM (Pelita Educational Center)

    l.        Tasikmalaya

·         88.8 FM - Radio De'Jaya FM
·         89.7 FM - Radio Haryani FM
·         89,9 FM - Radio GESPA FM
·         93,0 FM - Radio Style FM
·         93.7 FM - Radio Art FM
·         94.1 FM - Radio Buanajaya
·         94.6 FM - Radio Q-FM
·         99. FM - Radio Galunggung Giri Sakti
·         98,9 FM - Radio Sukapura
·         101 FM - Radio Annida FM
·         101.3 FM - Radio Martha
·         105.6 FM - Radio Swara Ramajaya Mandiri(RMJ FM)
·         107.3 FM - Radio Keilove FM
·         102.9 FM - Radio Mahardhika Swara Utama105.3 FM - Radio Warna FM
·         100.8 FM - Radio INAYAH FM
 BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Radio sebagai salah satu media massa memiliki karakteristik cepat dalam menyampaikan pesan,luas jangkauannya dalam arti tidak mengenal medan, tidak terikat waktu, ringan dan dapat dibawakemanapun, murah dan tidak memerlukan banyak konsentrasi karena radio hanya untuk didengarkan.Ciri khas berita radio selain menyajikan uraian fakta dan pendapat yang disampaikan reporter,juga terselip pendapat yang diucapkan sendiri oleh narasumber. Dengan demikian, reporter radio danpenyusun naskah berita radio dituntut memiliki keterampilan di dalam mengkombinasikan uraian fakta,uraian pendapat, dan pendapat narasumber yang berhasil direkam. Pendapat narasumber ini tidak perluseluruhnya dimasukkan, tetapi dipilih secara tepat, khususnya yang ada relevansi dengan alur topik bahasan.
 http://agusbaha07.blogspot.co.id/2012/10/sejarahpenemu-dan-perkembangan-radio.html
 sebagai bonus :

Mekanisme/Job Kerja Masing-Masing Bidang Radio

Pengenalan Tentang Radio Tahap II
Oleh Hefri Yodiansyah,S.Sos
1.General Manager ( Pimpinan )
Bertanggungjawab dalam :
  1. Mengawasi dan mengkoordinir operasional radio secara keseluruhan
  2. Memimpin seluruh personel radio.
  3. Mewakili radio ke luar.
  4. Menyeleksi dan menginterview calon penyiar dan ikut mengawasi training penyiar.
  5. Menyampaikan teguran baik tertulis maupun lisan kepada para crew radio secara umum setelah berkoordinasi dengan kepala siaran.
  6. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan konsep/format radio, khususnya dalam program on air (program, kepenyiaran, musik, materi siar, smash) dan juga kegiatan off air.
  7. Merencanakan dan pengawasan terhadap konsep marketing, khususnya penjualan program, arus keluar masuk keuangan dan pengawasan kinerja/keuangan.
2.Program Manager/Kepala Siaran
Bertanggung jawab dalam :
  • Mengawasi output dari radio terutama menyangkut kepenyiaran, produksi dan musik keseluruhan.
  • Memberikan bimbingan kepada penyiar dan operator menyangkut format, misi dan visi radio.
  • Mengawasi jalannya radio sehari-hari mulai dari pemberitaan, musik pada program yang akan ditampilkan.
  • Bertanggungjawab terhadap kualitas, kuantitas dari Sumber Daya Manusia ( SDM ).
  • Merencanakan dan menyusun format siaran.
  • Merencanakan dan menyusun kegiatan off air.
  • Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut ( Media audio ) Radio.
3.Sekretaris/Administrasi
Bertanggungjawab dalam :
  1. Menerima dan mengerjakan serta mengawasi semua keperluan administrasi secara umum, baik dari Manager, Kepala Siaran maupun personel lainnya seperti penawaran, proposal, permohonan dan sebagainya.
  2. Hal surat menyurat keluar dan ke dalam dan langsung mengarsipkan.
  3. Memeriksa jadwal penyiar, bukti siar, data siar iklan, materi iklan, materi siar dan lain-lain materi tertulis.
  4. Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut ( Media audio )Radio.
4.Keuangan
Bertanggungjawab dalam :
  1. Perencanaan anggaran keuangan
  2. Penyusunan dan pelaksanaan keuangan radio serta menyusun gaji/insentif para personel.
  3. Mengelola keuangan radio beserta kelengkapan bukti-bukti keuangan masuk maupun keluar.
  4. Membukukan semua transaksi dan membuat laporan keuangan secara berkala.
  5. Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut ( Media audio ) radio.
5.Pemasaran ( Khusus untuk intansi pemerintahan disesuaikan dengan ketentuan penyiaran dari Komite Penyiaran Indonesia di Daerah/KPID )
Bertanggungjawab :
  1. Bersama Divisi Produksi menyusun rencana/konsep dan strategi pemasaran tahunan.
  2. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan rencana pemasaran.
  3. Penyusunan dan pengawasan terhadap pelaksanaan konsep & adm: strategi marketing tahunan.
  4. Mempromosikan dan mempresentasikan konsep dan produk/program radio kepada klien atau pihak-pihak yang dipandang potensial.
  5. Melakukan koordinasi dengan Program Designer khususnya dalam penjualan program/produk atau hal-hal lain yang diinginkan klien/pihak luar.
  6. Melakukan survey pendengar dan pelanggan terhadap efektifitas dan efisiensi target radio.
  7. Mempromosikan dan menjual produk radio dalam bentuk iklan (loose spot, adlibs, insert dan lain-lain).
  8. Menyusun dan memeriksa data iklan, khususnya data siar iklan yang menyangkut jam-jam tayang iklan
  9. Mengawasi dan melaporkan kepada Sekretaris dan Keuangan batas awal dan akhir penayangan iklan.
  10. Bersama produks designer merencanakan dan mengatur penayangan jingle, adlibs, spot dan bentuk-bentuk materi iklan lainnya menyesuaikan dengan program rutin/harian.
  11. Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut ( Media audio ) radio.
6.Produksi
Bertanggungjawab dalam :
  • Penyusunan, pengerjaan dan pengawasan bidang produksi seperti : smash, jingle, spot iklan, recording dan lain-lain
  • Menyusun, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan program off air ( termasuk di dalamnya live report untuk kelengkapan on air ) dan on air
  • Berkoordinasi dengan Manager dan Kepala Siaran terkait tugas di atas
  • Berkoordinasi dengan Penyiar menyusun materi siar ( topik dan info )
  • Mempersiapkan script dan inventarisir bahan siar ( script, topik, majalah, surat kabar dan lain-lain ).
  • Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut ( Media audio ) radio.
7.Penyiaran
Bertanggungjawab dalam :
  1. Bersama divisi lainnya mengawasi jalannya operasional radio sehari-hari
  2. Mengkoordinir para penyiar dan operator, terutama masalah pergantian tugas dll.
  3. Menerima konsultasi penyiar dan operator, khususnya dalam hal siaran
  4. Menyusun jadwal penyiar.
  5. Memberikan teguran-teguran langsung kepada penyiar dan operator jika menemukan hal-hal diluar ketentuan kepenyiaran.
  6. Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak luar/klien secara berkelanjutan ( pemasang iklan, lembaga advertising, industri musik ) termasuk pemirsa dan pihak lainnya
  7. Mensosialisasikan dan mempresentasikan format/konsep radio kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
  8. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan program, rencana siar dan lain-lain terkait dengan traffic (lalu lintas acara).
  9. Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut ( Media audio ) radio.
8.Redaktur Musik
  1. Bertanggung jawab terhadap format musik Radio
  2. Setiap acara dibuatkan file lagu-lagu sekitar 60 % dan sisanya pilihan dari penyiar
  3. Memberikan masukan ke produksi mengenai musik yang dipakai.
  4. Memberikan teguran kepada penyiar dan operator jika ada musik atau lagu yang tidak sesuai dengan format baku yang telah ditetapkan.
  5. Mencari lagu-lagu baru maupun lagu-lagu lama untuk melengkapi koleksi musik radio.
  6. Menyusun log book lagu.
  7. Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut ( Media audio ) radio.
9. Redaktur Berita
  1. Bertanggung jawab terhadap seluruh kinerja`sektor pemberitaan seluruh radio.
  2. Beratanggung jawab sekaligus kordinator produksi pemberitaan, mulai dari perencanaan, reportase sampai penyiaran berita.
  3. Menilai kelayakan siaran pemberitaan.
  4. Menyusun dan mengawasi pembuatan breaking news
  5. Mengkordinir pencarian berita-berita dilapangan
  6. Menginventarisir bahan-bahan hasil liputan seperti hasil rekaman dll, dan diserahkan ke produksi
  7. Menyusun jadwal, petugas dan peralatan siaran langsung maupun siaran pandangan mata.
  8. Mengkordinir petugas reporter jika turun kelapangan untuk informasi lalu-lintas.
  9. Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut ( Media audio ) radio.
10.Koordinator Gatekeeper/Penjaga Gawang
Bertanggungjawab :
  1. Terhadap arus informasi telepon, KRIG... keluar dan masuk.
  2. Mengatur jadwal operator dan sebagai koordinator operator jika siaran langsung, mengatur keluar masuknya berita-berita siaran langsung.
  3. Mengkordinir pelaksanaan sesi hot spot ( info lalu lintas ).
  4. Pada sesi info lalin mengkoordinir informasi lalu lintas yang diperlukan.
  5. Mengkordinir penyiar dalam melaksanakan jadwal.
  6. Mencarikan pengganti jika penyiar berhalangan hadir
  7. Mengkoordinir absensi penyiar.
  8. Memeriksa bahan siaran terutama run down.
  9. Memeriksa bahan-bahan siaran terutama pengumuman, apakah masih layak disiarkan atau di inventarisir.
  10. Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut ( Media audio ) radio.
11.Tehnologi Information.
Bertanggungjawab dalam :
  • Merencanakan, Mengembangkan IT Radio.
  • Melatih Operator dan penyiar mengenai Komputer yang berhubungan dengan ( Media audio ) Radio.
  • Bersama-sama dengan redaktur musik untuk membuat perencanaan lagu dan membuat format jenis lagu.
  • Membuat date base masalah lalu-lintas, masalah musik ( biografi penyanyi, pemusik, lagu, dll ) dan juga date base masalah informasi lainnya.
  • Memasukkan dan mentransfer lagu-lagu yang dibutuhkan.
  • Memeriksa peralatan komputer dari kerusakan baik software maupun Hardware.
  • Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut ( Media audio ) radio.
Dunia siaran terbagi atas 3 (tiga) pilar, yaitu :
  1. Bidang Produksi/Penyiaran
  2. Bidang Usaha/Management
  3. Bidang Tehnik/Perangkat
Adapun peranan sebuah station Radio, adalah :
a) Sebagai sarana Informasi tercepat untuk mendapatkan akses berita terhangat.
b) Sebagai sarana Edukasi (pendidikan) yang dapat memberikan nilai positif.
c) Sebagai sarana Hiburan yang syarat akan estetika di Indonesia.
Modal utama untuk menjadi seorang Penyiar Stasiun Radio, adalah :
  1. Skill adalah kemampuan (talenta) yang dimiliki yang tentunya tidak terlepas dari bakat yang ada.
  2. Operating Skill ialah memiliki kemampuan mengoperasikan equipment yang ada pada stasiun radio seperti mixer audio, cd player, computer skill khususnya software pemutar lagu.
  3. Musical Touch ini adalah modal yang mesti harus dimiliki agar menjadi seorang penyiar handal.
Karakter Medium Radio, antara lain :
  • Menjaga Mobilitas : dapat didengar tanpa harus menghentikan aktivitas yang sementara kita jalankan.
  • Sumber Informasi Tercepat, karena dapat didengar langsung melalui reportase yang disampaikan nantinya.
  • Bersifat Auditif.
Keunggulan Media Radio dibandingkankan dengan Media Elektronik lainnya :
  1. Proses operasionalnya lebih mudah.
  2. Biaya operasionalnya juga lebih murah.
  3. Komunikasi melalui suara (audio) lebih mudah dibandingkan dengan melihat (visual) atau mendengar.
  4. Komunikasi personal, yang dapat menciptakan keakraban antara Radio dan Pendengar.
  5. Menciptakan “Theater Of Mind” (imaginasi dalam diri pendengar), dimana kekuatan yang muncul akibat warna suara dan permainan teknik intonasi dari announcer.
  6. Bersifat ” Mass Distributor” ( informasi,edukasi,hiburan yang simultan )
  7. Sarana yang Murah (biaya penyelenggaraan,receiver serta “gratis” alias tidak perlu membayar)
  8. Format dan Segmentasi yang Tajam, sehingga dapat menciptakan “positioning” atau membidik sasaran.
  9. Daya jangkau luas, mengatasi hambatan geografis, cuaca dan waktu.
  10. Selintas / tak terdokumentasi (tidak dapat direkam secara tiba-tiba)
  11. Anti Detail, sebab semakin mendetail maka semakin besar informasi yang biasa.
 http://hefriyodiansyah.blogspot.co.id/2010/12/mekanismejob-kerja-masing-masing-bidang.html
sekian terima kasih, semoga bermanfaat.